Ghadhul Bashar Dunia Lari

Ghadhul Bashar Dunia Lari


Di terminologi agama, ada istilah ghadhul bashar yang berarti menjaga/menundukkan pandangan. Salah satu fungsinya untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak diperbolehkan, lebih jauh untuk kebaikan diri sendiri. Nah, “ghadhul bashar” pun bisa diterapkan di dunia lari. Menjaga pandangan untuk kebaikan diri, baik secara harfiah ataupun makna lainnya. 


Secara harfiah, menjaga pandangan saat berlari adalah salah satu bagian dari running form yang baik, yakni pandangan lurus ke depan, tidak menunduk, fokus ke depan melihat ke arah kita akan berlari. Menjaga pandangan agar tetap fokus ini penting, selain demi keselamatan dengan mengantisipasi jalanan berlubang, tidak rata, licin, atau pun saat akan menyeberang, juga akan memengaruhi kenyamanan berlari. Berlari dengan pandangan cenderung menunduk, membuat lari bisa terasa lebih berat dan letih, berbeda dengan pandangan fokus ke depan, berlari lebih nyaman. 


Makna lainnya, “ghadhul bashar” dalam berlari berarti menjaga pandangan dari silaunya performa dan gemerlapnya gears pelari lain. Ungkapan “running with your pace” itu tepat, berlarilah dengan pace/laju atau kecepatan kita, jangan memaksakan untuk berlari lebih cepat karena ingin segera bisa berlari jauh dengan lebih cepat seperti pelari lain.  


Performa lari tentu tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, butuh waktu yang tidak sebentar dengan latihan yang tepat, bisa juga dengan bantuan pelatih yang lebih mengerti dan lebih berpengalaman dalam menyiapkan program-program berlari. Salah satu yang penting adalah membentuk endurance atau ketahanan dalam berlari, ini dibentuk dari konsistensi, kesabaran, kedisiplinan, dan kontrol diri. Kontrol diri bermakna tahu kapan saatnya kita berlari, kapan saatnya kita beristirahat, kapan saatnya cross-training (semisal berenang serta bersepeda ringan). Pun kontrol diri tahu kapan saatnya latihan berlari jarak jauh (long run), easy run, interval/tempo run, dan lain sebagainya. 


Listen to your body” adalah ungkapan lain yang biasa ditemui di dunia lari. Kontrol diri ditambah dengan “mendengarkan” kondisi tubuh kita, bisa menjaga agar kita tidak latihan terlalu keras dan berlebihan (overtraining). Overtraining hanya akan berakibat kontraproduktif bagi badan kita, alih-alih meningkatkan performa lari malah meningkatkan risiko cedera.  


“Bukan pelari elite”, kurang lebih begitu yang saya tangkap dari tulisan Coach Andriyanto. Sudah telat untuk bisa seperti pelari elite yang sudah berlatih sejak jauh-jauh hari yang dibarengi pola hidup (termasuk makan dan jam tidur) yang mendukung. Sebagai pelari rekreasi (recreational runner), tujuan utamanya adalah menjaga kondisi badan agar lebih segar, lebih fit, lebih terjaga. Kondisi ini yang juga nantinya bisa mendorong kita untuk tertarik ke pola hidup yang lebih sehat lagi, dan pada akhirnya memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Ingat, sebagian besar kita tidak hidup dari lari, jangan sampai latihan berlebihan mengakibatkan cedera sehingga menghambat aktivitas harian/kerja. 


Tentu saja, meski sekadar pelari rekreasional, bukan berarti tidak mempunyai keinginan atau target tertentu, seperti kecepatan atau jarak. Barangkali impian para pelari adalah bisa menyelesaikan jarak Marathon (42,195 kilometer), untuk bisa berlari hingga jarak sejauh ini diperlukan latihan yang tepat, disiplin, juga mental yang kuat. Semua hal itu lagi-lagi tidak bisa diraih secara instan. 


Adanya target atau tujuan sangat penting, tidak hanya target jangka panjang namun jangka pendek. Target jangka panjang semisal ingin berlari di jarak 5K, 10K, Half-Marathon (21.1K), Marathon (42,195K) atau mungkin lebih jauh lagi di kategori Ultra Marathon, atau target ingin bisa berlari di pace sekian atau di waktu sekian. Sementara target jangka pendek tidak kalah penting, semisal konsisten lari sepekan sekali, atau konsisten lari sepekan tiga kali, dan sebagainya. Target-target ini penting untuk menjaga semangat dan motivasi berlari. Tidak enak juga berlari tanpa tujuan yang jelas. 


Menjaga "pandangan" alias fokus pada proses sendiri juga penting, sehingga tidak terburu-buru ingin bisa berlari di jarak sekian atau di kecepatan sekian karena melihat performa teman atau pelari lain. Berlari bukan untuk mengalahkan orang lain, tapi bagaimana untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Fokusnya pada performa diri sendiri, performa pelari lain cukup menjadi motivasi untuk terus berlatih, bukan untuk terburu-buru ingin mencapai target. 


***


Menjaga pandangan dari gemerlapnya running gears pelari lain adalah hal penting lainnya. Lari mengajarkan kita untuk bisa mengontrol diri, yang bisa kita aplikasikan juga untuk mengontrol diri agar tidak tergoda running gears orang lain. Tentu, hal ini bisa saja dianggap preferensi masing-masing, namun memahami kapan saat yang tepat memiliki running gears tertentu juga tidak ada salahnya. 


“Lari itu olahraga yang murah”, begitu yang biasa didengar, dan memang begitu... setidaknya pada awalnya. Semakin dalam semakin mengenal berbagai perlengkapan/gears lari. Awalnya hanya mengetahui “sepatu lari”, menjadi penasaran dengan sepatu lari dengan teknologi tertentu dan canggih, misalnya sepatu dengan plat karbon. Mempelajari berbagai jenis sepatu akan menjaga kita untuk tidak membeli sepatu yang tidak cocok untuk keperluan lari kita. Akan mubadzir bila berlari dengan sepatu balap (race) high-end sementara performa lari kita belum perlu untuk didukung sepatu yang seperti itu. 


Belum lagi ada running watch yang begitu menggoda dengan segudang fiturnya. Lagi-lagi, mengetahui kapan kita perlu perlengkapan tersebut menjadi hal yang baik juga untuk diketahui. Semisal untuk jam lari, kita mesti tahu, apakah kita sudah perlu menggunakan jam lari atau tidak? 


***


Olahraga lari yang semakin ke sini semakin diminati merupakan hal yang menggembirakan dan patut disyukuri. Kesadaran untuk berolahraga begitu penting di era yang sangat mendukung sedentary lifestyle. Selamat saya ucapkan bagi mereka yang baru memulai olahraga lari, olahraga yang terbilang mudah karena bisa dilakukan sendiri serta banyak informasi yang bisa kita cari terkait olahraga ini. 

Demikian. Salam dan happy running

No comments: