Ilmu Waktu

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun pernah bilang soal ilmu waktu, kalau ilmu waktu itu ada di kisah belajarnya Nabi Musa 'alaihissalam ke Khidr 'alaihissalam. Kisah yang termaktub di surat Al-Kahfi ini memuat tiga kejadian saat proses belajar Nabi Musa ke Khidr.

Pertama adalah saat Khidr melubangi perahu. Kedua, yakni Khidr yang membunuh anak kecil yang ternyata bila sudah dewasa, anak kecil ini akan menjadi orang yang tidak baik.
Ketiga, yakni saat Khidr menegakkan bangunan yang di dalamnya terdapat peninggalan sepasang orang tua untuk anaknya kelak.

Kejadian pertama, kata Cak Nun, merupakan "masa kini", sementara kejadian kedua adalah "masa depan", yang ketiga adalah "masa lalu."

Maka rumusannya begitu:
Masa kini - Masa depan - Masa lalu.

Cak Nun lalu memberi contoh sederhana.
Ada bapak yang mergokin anaknya bolos sekolah, terus bapak ini marah sambil bilang kurang lebih begini, "Kamu malah bolos sekolah! Mau jadi apa kamu nanti kalo bolos terus?! Bapakmu ini dulu..." dan seterusnya si bapak ngomong soal masa mudanya.
Rumusnya betul kan?
"Kamu malah bolos sekolah!" ini masa kini.
"Mau jadi apa kamu nanti kalau boros terus?!" ini masa depan.
"Bapakmu ini dulu..." ini masa lalu.

Jadi begitu rumusnya, masa kini - masa depan - masa lalu.

Dari obrolan Cak Nun ini saya nangkep satu hal, untuk perubahan rumusnya begitu, ilmu waktu tadi. Pertama, masa kini dulu, kondisinya bagaimana. Kedua, masa depan, kepenginnya bagaimana.
Ketiga, masa lalu, belajar dari masa lalu, lihat dan pilah hal yang baik, lalu ambil, lihat dan pilah mana yang buruk, lalu tinggalkan. Begitu seterusnya.

***

Obrolan soal ilmu waktu ini bisa disimak dalam acara "Sinau Bareng Cak Nun" pada September kemarin dengan tema "Memasadepankan Masa Silam", sudah tersedia rekamannya di Youtube Channel CakNun.com.

No comments: